Saling lempar bola liar insentif tenaga medis

Per 5 Juni 2020, dana insentif tenaga medis baru cair Rp37,78 miliar atau 0,18% dari jumlah total yang harus direalisasikan.

Selama hampir empat bulan penanganan Covid-19, tenaga kesehatan banyak yang belum mendapatkan insentif sebagaimana dijanjikan pemerintah. Alinea.id/Dwi Setiawan.

Seorang dokter umum di salah satu Rumah Sakit (RS) swasta rujukan Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur, tidak pulang ke rumah malam itu. Ia, sebut saja Malik sudah selesai bertugas di unit khusus Covid-19. Dirinya merasa kondisi tubuhnya tidak begitu fit dan kerongkongannya sedikit sakit.

Secara psikologis, Malik khawatir telah tertular Covid-19 dari pasien yang ia tangani. Karena itu, ia pun memutuskan untuk tidak pulang ke rumah dan mencari penginapan yang tidak jauh dari RS tempatnya bekerja. 

Tiga hari ia menginap di hotel dengan biaya sendiri. Semua dilakukannya demi menjaga orang-orang yang ia cintai dari Coronavirus yang barangkali saja ia bawa dari RS. Pasalnya, di rumah masih ada neneknya yang berusia 60 tahun lebih dan keluarganya yang harus dilindungi. 

Sejak dua bulan terakhir atau April sampai Mei 2020, Malik mengaku, sudah empat kali menginap di hotel. Untuk itu, ia harus mengeluarkan Rp1,5 juta-2 juta per bulan dari kocek pribadinya sendiri.

“Karena memang sementara belum ada fasilitas (penginapan dari Pemprov) yang, karena saya swasta ya, saya belum dapat info nakes (tenaga kesehatan) yang butuh hotel harus hubungi siapa, bilang ke siapa,” tutur Malik saat dihubungi Alinea.id, (4/6).