Sektor ritel akan pulih, mal diyakini tetap jadi 'rumah kedua'

Savills Indonesia optimistis sektor ritel kembali pulih seperti semula.

Eskalator mal/Pixabay.

Covid-19 sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 25 juta orang di seluruh dunia dan telah menghantam sektor ekonomi, salah satunya adalah bisnis ritel.

Namun di sisi lain, tren berbelanja online telah meningkat sejak diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosia Berskala Besar) pada April lalu. 

Kebijakan work from home mendorong pembeli bergeser ke online dari sebelumnya yaitu datang langsung ke toko. Namun, kondisi ini justru meredupkan aktivitas ekonomi di mal atau toko offline. 

Tiadanya transaksi menyebabkan kerugian bagi pihak mal dan penyewa (tenant). Banyak tenant kecil harus menutup gerainya tanpa kepastian kapan akan kembali beroperasi kembali.

Berdasarkan observasi Savills Indonesia, meskipun mal telah beroperasi kembali, hanya sekitar 30% - 40% pengunjung yang datang. Angka ini di bawah volume rata-rata normal sebelum pandemi.