Ekonom optimistis serangan siber terhadap BI tak pengaruhi aktivitas perbankan

Bank Indonesia menegaskan telah memiliki beberapa langkah mitigasi khusus untuk menangani kasus tersebut.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah memberikan tanggapan terkait kasus peretasan yang menimpa Bank Indonesia (BI) baru-baru ini. 

Menurutnya, diperlukan langkah mitigasi khusus untuk penanganan peretasan yang masuk ke dalam malware. Namun ia yakin sistem yang dimiliki Bank Indonesia bagus dan ketat. Tetapi disamping itu harus ada penguatan sistem untuk melindungi data-data dari perbankan besar.

"Selama sistem mereka tidak dibangun dengan cukup kuat akan sama saja. Cyber itukan hanya upaya untuk menindaklanjuti kasus yang terjadi sehingga kedepannya siapa saja yang masuk ke sistem serta penangannnya," kata Piter Abdullah saat dihubungi Alinea.id, Jumat (21/1).

Makanya dia optimistis, kekhawatiran uang hilang dan peretas mengambil data nasabah melalui data perbankan besar, sangat kecil kemungkinannya.

"Tidak ada data nasabah pribadi di BI, adanya data perbankan besar. Data di BI juga tidak ada hubungannya dengan nasabah-nasabah yang memiliki dana di perbankan. Tidak perlu khawatir karena sedang ditangani oleh Bank Indonesia," sambungnya.