Sosiolog UGM: Setelah Covid-19, pekerjaan kemampuan tertentu akan lebih dihargai

Pascapandemi Covid-19 berakhir, semua seakan mengulang dari nol (rebooting).

Pekerja berjalan di trotoar Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (8/4). Foto Antara/Dhemas Reviyanto/foc.

Pandemi coronavirus baru (Covid-19) dinilai akan mengubah struktur sosial masyarakat. Misalnya, terkait pekerjaan. Di mana spesialisasi akan semakin khusus. Dan, pekerjaan dengan kemampuan tertentu bakalan lebih dihargai.

Pascapandemi Covid-19 berakhir, semua seakan mengulang dari nol (rebooting). Dunia pekerjaan dipredisi lebih mempertimbangkan kemampuan tertentu. Jadi, kecenderungannya kebutuhan akan pendidikan dan kemampuan menjadi seimbang.

Saat ini, kecenderungan pengupahan ditentukan dengan tingkat pendidikan. Sebaliknya, pascapandemi Covid-19, dunia pekerjaan lebih cenderung membayar pekerja berdasarkan kemampuan tertentunya, ketimbang tingkat pendidikan.

“Perkiraan nanti lebih ke arah spesialisasi. Momentumnya tenaga medis itu,” ujar Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Derajad Sulistyo Widhyharto saat dihubungi, Sabtu (25/4).

Di tengah pandemi Covid-19, banyak orang terpaksa kehilangan pekerjaannya, tetapi tenaga medis tetap bekerja. Bahkan, para dokter hanya menangani pasien di level tertentu. Sisanya, paling banyak malah diurus paramedis, hingga tenaga administrasi.