Sisa dua bulan, realisasi anggaran PEN di daerah masih rendah

Realisasi belanja pemerintah daerah terkait pemulihan ekonomi yang serapannya masih rendah adalah bidang kesehatan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto Antara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan penyerapan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di daerah masih sangat rendah. Menurutnya, realisasi perlu digenjot agar membawa dampak positif dalam mendorong pertumbuhan perekonomian.

“Saya ingin menggarisbawahi pada saat pemerintah pusat melihat alokasi maupun distribusi serta penyerapan dari program-program PEN di tingkat daerah masih perlu untuk ditingkatkan,” katanya dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2020 secara daring, Kamis (22/10).

Dia memaparkan, realisasi belanja pemerintah daerah terkait pemulihan ekonomi yang serapannya masih rendah adalah bidang kesehatan dengan anggaran Rp30,4 triliun, namun hingga September baru terealisasi Rp13,3 triliun.

Kemudian, untuk dana jaring pengaman sosial di daerah baru terealisasi Rp11,7 triliun atau sekitar 51% dari anggaran sebesar Rp22,8 triliun. Adapun, untuk dukungan ekonomi masyarakat yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yaitu sebesar Rp19,24 triliun baru dibelanjakan sebesar Rp2,6 triliun atau 13,7% pada September 2020.

Sri Mulyani menyampaikan, rendahnya realisasi anggaran program PEN di daerah menandakan bahwa banyaknya kendala di sisi non-anggaran yang perlu diatasi agar dunia usaha dan masyarakat segera mendapatkan manfaat dari desain Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan APBD yang telah disusun.