Sri Mulyani: Skenario terburuk akibat Covid-19 ekonomi minus 0,4%

Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan anjlok karena sejumlah indikator pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami tekanan akibat Covid-19

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto Antara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi dalam skenario terburuk akibat Covid-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai minus 0,4% hingga 2,3%. Hal ini disebabkan sejumlah indikator pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) yang mengalami tekanan.

"Berdasarkan assesment yang tadi kita lihat, maka Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi turun ke 2,3%, bahkan dalam skenario terburuk bisa -0,4%," katanya dalam video conference, Jakarta, Rabu (1/4).

Sri Mulyani mengungkapkan konsumsi rumah tangga (RT) yang selama ini menjadi penopang perekonomian juga akan turun di kisaran 3,23% di skenario buruk, dan anjlok di 1,6% di skenario terburuknya. Angka ini jauh dari target 5% di pagu anggaran 2020.

Pasalnya, dalam kondisi saat ini, sektor rumah tangga mengalami dampak yang paling besar karena tidak adanya aktivitas perekonomian yang berjalan dan konsumsi berkurang.

"Sektor rumah tangga yang kita perkirakan akan mengalami penurunan cukup besar dari sisi konsumsi karena mereka tidak lagi melakukan aktivitas di luar rumah sehingga konsumsi akan menurun cukup tajam," ucapnya.