Skimming kartu BRI, bukti keamanan nasabah masih lemah

Selain mengganti uang korban pembobolan rekening, BRI berjanji akan mempercepat pergantian kartu debit dengan chip.

Kapolsek Ngadiluwih Shokhib Dimyati (tengah) menenangkan sejumlah nasabah yang mendatangi kantor BRI unit cabang Ngadiluwih, Kediri/Antara Foto

Berita pembobolan 33 rekening Bank BRI nasabah di Kediri, Jawa Timur pekan ini, membetot perhatian terkait tingkat keamanan lembaga keuangan Indonesia. Otoritas perbankan yakni Bank Indonesia (BI) langsung merespon kasus tersebut dengan meminta penjelasan dari pejabat Bank BRI. 

Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto mengatakan bahwa Bank BRI telah menjamin akan menuntaskan kasus dugaan skimming tersebut. Bila terbukti modus yang digunakan adalah skimming, maka BRI akan mengganti keseluruhan dana nasabah yang hilang.

"Karena menyangkut sistem pembayaran. Kami juga sangat concern," ujar Erwin pada Jumat (16/3) seperti dikutip Antara.  

Selain mengganti uang nasabah, BRI kata Erwin berjanji akan mempercepat pergantian kartu debit yang masih menggunakan magnetic stripe dengan teknologi chip. Mempercepat migrasi kartu debit mulai dilakukan BRI. 

Namun persoalan migrasi kartu, perlu diingat mengganti kartu dengan teknologi chip bukan perkara mudah. Ada kendala penggunaan kartu ATM atau kredit dengan chip, yakni tidak bisa dipakai di ATM di luar negeri.