SKRN targetkan pendapatan di 2018 naik 25%

Hal ini didorong dengan kuatnya permintaan sewa crane.

Presiden Direktur Superkrane Yafin Tandiono Tan./Eka Setiyaningsih

PT Superkrane Mitra Utama Tbk. (SKRN) memperkirakan pendapatan pada 2018 senilai Rp 600 miliar dengan target laba bersih senilai Rp100-120 miliar.

Presiden Direktur Superkrane Yafin Tandiono Tan mengatakan, target pendapatan tahun ini naik 25% dari 2017 yakni Rp480 miliar. 

"Sementara untuk 2019 kami menargetkan pendapatan tumbuh 20% menjadi Rp 720 miliar. Hal ini didorong dengan kuatnya permintaan sewa crane," ujarnya di Gedung BEI, Kamis (11/10).

Selain itu, perusahaan penyewaan crane dan alat berat ini menargetkan kontrak baru sebesar US$100 juta atau Rp 1,5 triliun (kurs Rp 15 ribu/US$) hingga 2021 mendatang. Kontrak tersebut berasal dari beragam sektor yakni, minyak dan gas, infrastruktur dan pertambangan.

SKRN telah mendapatkan US$40 juta dari nilai target kontrak. "US$ 40 juta merupakan pelanggan existing. yang Berarti masih kurang US$ 60 juta untuk 3 tahun ke depan. Semua kontrak itu dari berbagai macam industri, seperti infrastruktur, pertambangan dan migas. Jadi hampir merata," ujarnya.