Solusi permanen atasi ketidakstabilan ekonomi dalam negeri

Meningkatkan ekspor menjadi jalan keluar untuk menstabilkan ekonomi. Tidak sendirian, pemerintah harus mengandeng Bank Indonesia (BI).

Impor migas tercatat mengalami kenaikan sehingga menyebabkan defisit neraca perdagangan./Antara Foto

Ekonomi makro saat ini dalam kondisi tidak stabil. Nilai tukar rupiah terhadap dollar masih cenderung melemah. Kondisi ini mendorong Pemerintah berupaya menggenjot ekspor. 

Langkah tersebut dinilai Peneliti Center for Indonesian Policy Studies Novani Karina Saputri lebih bijak dengan meningkatkan ekspor daripada menekan impor untuk menstabilkan ekonomi. Sebab nilai ekspor akan jauh lebih efektif daripada kebijakan berupa intervensi pasar yang pernah dilakukan sebelumnya. 

Apalagi kata Novani, nilai tukar rupiah saat ini terbilang masih fluktuatif. Tidak bisa diprediksi menguat dalam waktu dekat. Bahkan, kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga dinilai efektif untuk jangka pendek. 

Nah, peningkatan nilai ekspor kata Novani penting untuk menstabilkan kembali neraca perdagangan. Apalagi neraca perdagangan defisit karena nilai impor migas naik. 

Sebagai informasi, impor migas pada Mei 2018 meningkat sebanyak 20,95% dibandingkan dengan bulan April. Secara year on year (yoy) bahkan impor migas meningkat 57,17%.