Subsidi pulsa belajar online harus pikirkan daerah yang susah jaringan

Masalah sulitnya jaringan di beberapa wilayah mengakibatkan siswa tidak dapat mengikuti PJJ melalui daring.

Ilustrasi belajar online. Foto Pexels.

Bantuan paket pulsa atau kuota internet bagi siswa, guru, mahasiswa, dan dosen selama masa pembelajaran jarak jauh (PJJ) siap meluncur dalam waktu dekat. Pemerintah menganggarkan Rp7,2 triliun untuk subsidi tersebut.

Komisi X DPR F-PPP Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan bantuan pulsa belajar tersebut harus tepat sasaran dan bermanfaat bagi guru dan peserta didik di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, perlu ada kebijakan khusus dalam penyaluran subsidi bagi masyarakat yang tinggal di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) karena masing-masing operator seluler memiliki cakupan jaringan yang berbeda.

"Kami meminta pemberlakuan khusus terutama untuk wilayah 3T. Kalau di wilayah perkotaan, tentu ada internet. Tetapi kalau di daerah 3T, jaringan internet berbeda dengan kota," ujar Illiza saat dihubungi Alinea.id, Jakarta, Kamis (3/9).

Dalam program subsidi ini, siswa sekolah akan diberikan kuota internet gratis sebesar 35 Gigabyte (GB) per bulan, untuk guru sebesar 42GB per bulan, dan untuk mahasiswa serta dosen 50GB per bulan. Mekanismenya, sekolah akan mendata nomor handphone (HP) setiap peserta didik yang akan dimasukkan ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Satu Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) hanya boleh memasukkan satu nomor handphone dan nomor ini akan diberikan kepada operator seluler.

Subsidi akan diberikan selama empat bulan, dari September hingga Desember 2020.