Sudirman Said: Covid-19 percepat tujuan SDGs

Energi terbarukan bisa memutus ketergantungan impor.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2014-2016, Sudirman Said/Foto Twitter.com

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2014-2016, Sudirman Said menilai pandemi Covid-19 di berbagai negara justru mempercepat proses pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs), utama di bidang energi terbarukan.

"Ada satu perkembangan baru bahwa Covid-19 mendorong percepatan pencapaian SDGs di dunia. Covid-19 ini membuat perdagangan menjadi mahal dan ketergantungan dengan negara lain berisiko. Kemudian, kenapa tidak dicari sumber energi di negeri sendiri," katanya dalam webinar Sabtu (31/10).

Dia menjelaskan, setiap negara di dunia mulai berpikir untuk menghasilkan energi dari sumber daya alam yang dimiliki, tanpa harus bergantung pada impor energi yang memang terganggu selama pandemi Covid-19.

Dengan mengembangkan energi terbarukan melalui pemanfaatan potensi alam sendiri, jelas dia, setiap negara dapat lebih mandiri dari ketergantungan impor dari negara lainnya. Bahkan sedikit banyak bisa memperbaiki neraca perdagangan setiap negara.

"Karakter renewable energy adalah bisa memutus ketergantungan pada impor. Negara seperti kita, separuh kebutuhan diimpor. Artinya, kita belanja 800 ribu barel per hari dan berpengaruh pada neraca perdagangan dan kestabilan moneter. Kita seringkali membeli valuta asing dengan jumlah banyak dan itu mempengaruhi kurs rupiah kita," ujarnya.