Suplai perkantoran di kawasan CBD diramal turun 161,15%

Sepanjang 2017 hingga 2020, rata-rata suplai perkantoran di kawasan CBD masih tinggi dengan kapasitas mencapai 357.361 meter persegi.

Ilustrasi ruang rapat. Foto Pixabay.

Colliers International memproyeksikan suplai sektor perkantoran di kawasan central business district (CBD) pada 2021 hingga 2024 akan mengalami penurunan yang cukup dalam sebesar 161,15% menjadi hanya sekitar 138.839 meter persegi.

Padahal, sepanjang 2017 hingga 2020 rata-rata suplai perkantoran di kawasan CBD masih tinggi dengan kapasitas mencapai 357.361 meter persegi. Hal itu disampaikan dalam rekapitulasi hasil riset properti yang dilakukan Colliers di sektor perkantoran DKI Jakarta.

"Di tahun 2021 sampai 2024, suplai itu sudah akan jauh berkurang secara rata-rata menjadi hanya 138.839 meter persegi," kata Senior Associate Director Colliers, Ferry Salanto dalam video conference, Rabu (6/1).

Tak hanya di kawasan CBD, penurunan suplai perkantoran juga akan terasa di luar kawasan CBD. Di memaparkan pada 2017-2020 rata-rata suplai perkantoran di luar kawasan CBD telah mencapai 145.456 meter persegi.

Namun, pada 2021-2024 tingkat suplai perkantoran di kawasan tersebut diperkirakan hanya akan tersisa 93.161 meter persegi. Ferry menjelaskan, penurunan tersebut memiliki sisi positif mengingat tingkat ketersediaan gedung perkantoran selama ini sudah oversupply.