Pagebluk membuat rumah tangga, khususnya pekerja, mengalami kesulitan finansial terdalam.
Survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan, 87,3% rumah tangga usaha dan 64,8% rumah tangga pekerja mengalami kesulitan keuangan imbas pandemi coronavirus baru (Covid-19).
Riset juga mendapati, bahwa rumah tangga pekerja yang mengalami kesulitan finansial lebih berat dalam membiayai kebutuhan konsumsi pangan dibandingkan rumah tangga usaha. Persentasenya, rumah tangga pekerja 52,9% dan rumah tangga usaha 37,8%.
"Goncangan kesehatan dan kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) menggeser pola konsumsi makanan siap saji bagi seluruh rumah tangga, di mana penurunan pengeluaran makanan siap saji diikuti peningkatan belanja bahan makanan,” papar Kepala Pusat Penelitian Ekonomi LIPI, Agus Eko Nugroho.
Berikutnya, sebesar 19,4% rumah tangga mengaku pernah mendapat paket bantuan sosial (bansos), umumnya berupa sembako. Sebagian besar merupakan kelompok rumah tangga usaha (56,36%), sisanya rumah tangga pekerja dengan penghasilan di bawah Rp1,5 juta.
Agus melanjutkan, bansos tidak secara langsung memengaruhi ekspektasi masa depan rumah tangga. Mereka, rumah tangga yang penghasilannya menurun, berharap setidaknya dapat bekerja normal dalam enam bulan ke depan.