Tantangan bisnis perdagangan digital dan logistik pascapandemi

Moncernya bisnis perdagangan digital juga berdampak langsung pada bisnis logistik di tanah air.

Ilustrasi. Alinea.id/Aisya Kurnia.

Di tengah kondisi pandemi, perdagangan digital atau e-commerce mencapai kejayaan seiring dengan adanya pembatasan sosial di tengah masyarakat. Moncernya bisnis perdagangan digital juga berdampak langsung pada bisnis logistik di tanah air.

Ketua Bidang Konten dan Komunikasi Internal Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Vriana Indriasari mengatakan bisnis perdagangan digital tetap tumbuh meski tidak semoncer di masa pandemi. Kala itu, pembatasan sosial membuat belanja online menjadi solusi terbaik untuk mencegah penularan Covid-19. 

“Memang agak slowing (melambat) dibandingkan awal-awal pandemi, tapi tetap tumbuh dan masih bagus. Karena dari tiga tahun kemarin ada yang menjadikan belanja online bagian dari hidup,” ungkapnya kepada Alinea.id, Jumat (24/2).

Sepanjang 2022, tambahnya, idEA masih mencatat beberapa kategori barang yang masuk dalam top list paling dicari konsumen yakni, fashion, kuliner, serta kecantikan dan kebugaran. Namun, di antara kategori tersebut posisi paling atas terus berganti secara musiman. 

“Misalnya di awal bulan bisa saja groceries, di tengah bulan apa lagi, enggak ada yang sekian lama menduduki posisi teratas, ada musimnya, “ bebernya.