Tebalnya NIM perbankan RI dan untung yang menggunung

Segudang persoalan menjadi penyebab net interest margin (NIM) perbankan RI begitu tinggi.

Ilustrasi Alinea.id/Aisya Kurnia.

Di balik kinerja gemilang industri perbankan, Presiden Jokowi juga menyoroti tingginya margin bunga bank. Ia menyentil Net Interest Margin (NIM) perbankan Indonesia yang bisa dikatakan tertinggi di dunia.

“Saya tanya ke Pak Ketua OJK (Mahendra Siregar), NIM berapa sih? Dijawab oleh Pak Ketua OJK, 4,4%. Tinggi banget. Ini mungkin tertinggi di dunia. Mungkin,” imbuhnya.

Ungkapan serupa juga pernah dilontarkan Jokowi saat memberikan pidato kunci pada gelaran Mandiri Investment Forum 2023. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menilai untung besar yang didapat PT Bank Mandiri Tbk. yakni di angka Rp41 triliun dan peningkatan penyaluran kredit hingga 14,9% bisa jadi disokong oleh bunga tinggi yang ditetapkan perusahaan.

“Kadang-kadang saya mikir, ini kok tumbuhnya tinggi banget? Jangan-jangan bunganya ketinggian,” duganya, sambil berseloroh.

NIM perbankan bagi masyarakat awam memang terdengar asing. Namun, di sektor keuangan, NIM sangat penting sebagai evaluasi bank dalam menangani risiko yang mungkin terjadi pada suku bunga. Dalam hal ini, apabila suku bunga mengalami perubahan, maka pendapatan serta biaya bunga akan berubah. Pun dengan margin bunga perbankan.