Tekan backlog 12 juta, PUPR akan bangun 274.924 rumah pada 2023

Anggaran pembiayaan bersumber dari APBN Rp29,53 triliun dan dana masyarakat Rp4,64 triliun.

Ilustrasi perumahan subsidi, yang merupakan salah satu program Kementerian PUPR. Dokumentasi Kementerian PUPR

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun 54.924 unit rumah melalui Program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) pada 2023. Anggaran yang akan dialokasikan sebesar Rp4,64 triliun.

Selain itu, terang Dirjen Pembiayaan Infrastruktur PU dan Perumahan, Herry Trisaputra Zuna, Kementerian PUPR juga hendak memfasilitasi pembangunan 220.000 rumah senilai Rp25,18 triliun melalui Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) alias rumah subsidi. Jumlah itu meningkat 10% dibandingkan tahun 2022.

"Program FLPP tahun 2023 akan didampingi dengan Program Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dengan jumlah sama, 220.000 unit, sebesar Rp0,89 triliun dan Program Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebanyak 754.004 unit senilai Rp3,46 triliun," ucapnya, melansir situs web Kementerian PUPR.

Secara kumulatif, Kementerian PUPR bakal menyalurkan bantuan subsidi perumahan 2023 sebanyak 274.924 unit dengan total anggaran Rp34,17 triliun. Dana yang bersumber dari APBN mencapai Rp29,53 triliun dan dana masyarakat Rp4,64 triliun. 

Herry berharap, fasilitas tersebut meningkatkan akses dan keterjangkauan, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), atas pembiayaan perumahan yang layak huni. Apalagi, jumlah kekurangan perumahan (backlog) pada 2021 mencapai 12,7 juta unit dengan pertumbuhan penduduk 640.000 per tahun.