Tertinggal dari negara lain, pembiayaan UMKM perlu ditingkatkan

Pembiayaan untuk UMKM baru mencapai sekitar 20% dari total kredit perbankan di Indonesia.

Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Teten Masduki . Foto istimewa

Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Teten Masduki mengatakan, fasilitas pembiayaan UMKM perlu untuk terus ditingkatkan. Pasalnya, pembiayaan untuk UMKM baru mencapai sekitar 20% dari total kredit perbankan di Indonesia.

Oleh sebab itu, Teten menyebut di 2024 pemerintah akan menargetkan pembiayaan UMKM dapat mencapai di angka 30% dari total kredit perbankan di Indonesia.

“Saat ini (fasilitas pembiayaan UMKM) baru sekitar 20% lah, kita masih jauh,” ujar Teten dalam Digital Economy Working Group (DEWG) Webinar 2022: Digitizing Indonesia’s Informal Economy, Selasa (6/9).

Target tersebut masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan negara di kawasan ASEAN. Sebagai perbandingan, fasilitas pembiayaan untuk UMKM dari perbankan Malaysia dan Thailand telah mencapai angka di atas 40%, bahkan Korea Selatan telah mencapai 81% kredit perbankan untuk UMKM.

Kemudian, Teten menuturkan, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) juga masih mengalami masalah atau kesulitan. Padahal, saat ini sudah ada aturan kredit tanpa agunan hingga Rp100 juta. Hal ini mendorong bank penyalur KUR untuk memanfaatkan teknologi digital dalam melakukan credit scoring.