The Fed dan lonjakan Covid-19 buat IHSG turun ke level 5.963

Pasar mencermati sinyal dari The Fed yang mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga tahun depan untuk menekan inflasi.

Ilustrasi foto. Antara/Hafidz Mubarak A.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,72% ke level 5.963 pada perdagangan Senin (21/6). 

Tercatat, sebanyak 19,4 miliar saham ditransaksikan dengan nilai transaksi senilai Rp13,6 triliun. Sebanyak 177 saham naik ke zona hijau dan 345 saham turun ke zona merah. 

Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih senilai Rp2,1 triliun di seluruh pasar dan melakukan penjualan bersih senilai Rp159 miliar di pasar reguler. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi tiga saham yang paling banyak dibeli asing di pasar reguler. 

Riset penutupan Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut, sentimen eksternal dan internal turut menekan indeks IHSG. Dari ekternal, pasar saham Asia terkoreksi karena pasar mencermati sinyal dari The Fed yang mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga. Kenaikan suku bunga diperkirakan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, seiring komentar pejabat The Fed, James Bullard. 

Dia dan enam pejabat The Fed lainnya memperkirakan, kenaikan suku bunga mulai tahun depan untuk menahan inflasi. Dia pun memperkirakan kenaikan suku bunga acuan untuk pertama kalinya kemungkinan akan terjadi pada tahun 2022.