The Kraft Heinz Company tingkatkan investasi di Indonesia

Termasuk tambahan investasi terbaru senilai Rp1,2 triliun untuk mengembangkan dan memodernisasi pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang.

The Kraft Heinz Company (selaku holding company PT Heinz ABC Indonesia) memperkuat komitmen jangka panjangnya, dengan membawa total investasi hampir Rp2 triliun. Foto istimewa

The Kraft Heinz Company (selaku holding company PT Heinz ABC Indonesia) memperkuat komitmen jangka panjangnya, dengan membawa total investasi hampir Rp2 triliun, termasuk di dalamnya tambahan investasi terbaru senilai Rp1,2 triliun untuk mengembangkan dan memodernisasi pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang, Jawa Barat.

Pengembangan ini mencakup penerapan teknologi modern dan sistem otomatisasi di seluruh tahapan produksi serta pengaplikasian praktik manufakturing berkelanjutan, yang akan turut mendukung pencapaian ambisi Net Zero Kraft Heinz pada 2050. Secara keseluruhan, pengembangan ini akan menempatkan pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang menjadi salah satu pabrik bertaraf internasional yang ramah lingkungan, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai penggerak roda pertumbuhan Kraft Heinz di Asia.

Managing Director Kraft Heinz Indonesia-Papua Nugini Steven Debrabandere mengatakan, pengembangan dan modernisasi pabrik di Karawang ini akan semakin membuka jalan bagi perusahaan untuk terus berkembang serta mempercepat pertumbuhan brand ABC, baik di dalam negeri maupun global.

“Pasar Asia berperan penting bagi strategi pertumbuhan global Kraft Heinz dan Indonesia berada di pusatnya. Sebagai salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di dunia, kami terus bertransformasi untuk menjadi yang terdepan melalui inovasi teknologi, dan kami berkomitmen untuk membawa Indonesia dan brand ABC di dalamnya,” jelas Head of International Operations, The Kraft Heinz Company Inaki Balduz, dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/11).

Proyek pengembangan pabrik PT Heinz ABC Indonesia di Karawang dimulai pada 2018 dan berfokus pada sejumlah aspek, dimulai dari pengembangan infrastruktur seluas 18,9 hektare-sebagai yang terbesar di Asia-yang akan menambah kapasitas produksi hingga 174% (dari 155 juta liter/tahun menjadi 425 juta liter/tahun).