Tiga jurus jitu bos baru Bursa Efek Indonesia

PT Bursa Efek Indonesia punya bos baru. Dia adalah Inarno Djajadi yang menggantikan Tito Sulistio sebagai direktur utama BEI.

Manajemen baru BEI menargetkan jumlah emiten yang akan melantai di pasar modal sebanyak 25-30 perusahaan pada tahun depan. Target ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun ini. / (Foto: Eka Setiyaningsih/Alinea.id)

PT Bursa Efek Indonesia punya bos baru. Dia adalah Inarno Djajadi yang menggantikan Tito Sulistio sebagai direktur utama BEI.

Sejumlah tantangan mengadang bos baru di pasar modal itu. Terutama saat kondisi pasar global memberikan tekanan kuat bagi lantai bursa Tanah Air.

Saat ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BEI, Inarno menuturkan sejumlah strategi skuad baru di bawah kepemimpinannya. Tim paket direksi yang dipilih oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) itu disahkan dalam RUPST.

Inarno menyusun strategi dan rencana kerja untuk meningkatkan peran, misi dan visi BEI. Terutama dengan memperhatikan posisi dan peran saat ini, baik di industri pasar modal Indonesia maupun global, serta kesinambungan atas program-program yang telah dijalankan sebelumnya. 

"Sebelumnya kami berikan apresiasi dan achievement kepada direksi sebelumnya, Pak Tito dan tim. Ada beberapa program-program, intinya kami ingin meneruskan apa yang masih pending. Sekiranya program yang menjadi pipeline akan kita kawal eksekusinya dalam waktu dekat," urainya usai RUPST di Gedung BEI, Kawasan SCBD Jakarta, Jumat (29/6).