Tingkatkan CKPN, laba bersih Bank Mandiri turun 25,2% kuartal I-2021

Laba bersih Bank Mandiri tercatat turun 25,2% menjadi Rp5,9 triliun, dari Rp7,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Ilustrasi foto. Antara

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan perlambatan kinerja pada kuartal I-2021. Laba bersih Bank Mandiri tercatat turun 25,2% menjadi Rp5,9 triliun, dari Rp7,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Turunnya laba bersih Bank Mandiri ini diakibatkan oleh meningkatnya biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) di kuartal I-2021, sebesar 55,42% menjadi Rp5,4 triliun, dari Rp3,4 triliun di periode yang sama tahun lalu.

Direktur Keuangan Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, hingga kuartal I-2021, Bank Mandiri mencatatkan pendapatan secara konsolidasi yang tumbuh 7,2% YoY, menjadi Rp25,6 triliun. Penopangnya adalah kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 12,6% menjadi Rp17,5 triliun, dari Rp15,53 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

"Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil membukukan laba sebelum provisi (PPOP) sebesar Rp14,1 triliun, tumbuh 1,7% dari periode yang sama, dengan realisasi laba bersih mencapai Rp5,9 triliun," kata Sigit dalam konferensi pers, Selasa (27/4).

Sementara dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), DPK Bank Mandiri secara konsolidasi hingga triwulan I-2021 tumbuh 25,5% YoY, menjadi Rp1.181,3 triliun, dengan komposisi dana murah yang meningkat menjadi 67,60% dari sebelumnya 64,13%.