Tuntut ganti direksi PLN, KSPI berencana unjuk rasa

Aksi buruh dari KSPI di 24 provinsi ini, dalam rangka mendukung 10.000 buruh outsourcing PLN yang menuntut THR 2021 dibayar penuh.

Presiden KSPI Said Iqbal. Foto kspi.or.id

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar aksi unjuk rasa di kantor pusat dan daerah Perusahaan Listrik Negara (PLN) pada Senin (14/6).

Aksi buruh dari KSPI di 24 provinsi ini, dalam rangka mendukung 10.000 buruh outsourcing PLN yang menuntut tunjangan hari raya (THR) 2021 agar dibayar penuh. KSPI sudah mengirimkan surat pemberitahuan akan menggelar untuk rasa ke kepolisian dan satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19. KSPI mengklaim, aksi unjuk rasa akan mengikuti protokol kesehatan.

“Bila mana hal ini (tuntutan aksi unjuk rasa) tidak dipenuhi, dalam waktu dekat (akhir Juni 2021), akan diinstruksikan mogok nasional buruh outsourcing PLN di seluruh Indonesia,” ujar Presiden KSPI Said Iqbal dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/6).

Selain THR, buruh outsourcing PLN bakal mempersoalkan pekerjaannya yang tumpang tindih dan campur aduk. Buruh outsourcing PLN banyak mengerjakan pekerjaan di luar kontrak tanpa kompensasi apapun. Lalu, buruh outsourcing juga mempersoalkan terkait lembur atau kelebihan jam kerja. Sebab, agen vendor outsourcing tidak menjelaskan besaran upah, lama jam kerja, dan bayaran lemburnya.

“PLN ini seenak-enaknya. Bagaimana coba? Dibiayai pajak rakyat, (tetapi) memperbudak rakyat (outsourcing). BUMN yang sangat memalukan, sudah berhutang, merugikan negara, memperbudak pula,” tutur Iqbal