8 juta pemasaran UMKM beralih ke digital

Beralihnya UMKM ke ekosistem digital menguntungkan secara finansial.

Pengrajin rotan di Pasar Minggu tengah memproduksi rotan di tengah pandemi Covid-19.Antara Foto/Indrianto Eko

Pandemi Covid-19 memaksa ruang gerak masyarakat semakin terbatas, pun aktivitas ekonomi juga tidak leluasa. Sebagian perdagangan tutup tetapi ada juga yang masih beroperasi secara online atau digital. 

Usaha kecil mikro menengah (UMKM) yang semula mengandalkan kegiatan offline dalam perdagangannya mulai beralih pada aktivitas digital. Sehingga banyak tranformasi yang dilakukan UMKM dari offline ke online

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyebut, jumlah UMKM yang melakukan pergeseran pemasaran dari offline ke online baru mencapai 13% atau baru 8 juta UMKM. Ini terjadi karena kondisi pandemi Covid-19, sehingga perilaku konsumen berubah. 

"Saat ini baru 13% UMKM kita yang terhubung ke ekosistem digital atau sekitar 8 juta. Dan terbukti, mereka yang tumbuh pesat saat Covid-19 ini," kata Teten, Rabu (20/5).

Teten melanjutkan dengan beralihnya ke ekosistem digital maka keuntungan finansial dari penjualan online akan lebih tinggi dibandingkan dengan retail. Bahkan UMKM yang tadinya tidak memiliki toko, bisa memiliki toko online di marketplace.