Unicorn dan decacorn Indonesia: Menimbang IPO, memutuskan dual listing

Meski sudah berstatus unicorn dan decacorn, Bukalapak, Gojek, serta Tokopedia belum melakukan IPO.

Bukalapak, Gojek, dan Tokopedia hingga kini belum melantai di bursa. Alinea.id/Oky Diaz.

Sejak tahun lalu, tiga startup atau perusahaan rintisan Indonesia berstatus unicorn dan decacorn dikabarkan akan melepas sahamnya ke publik alias initial public offering (IPO).

Tiga startup itu, yakni Bukalapak, Gojek, dan Tokopedia. Bukalapak dan Tokopedia saat ini berstatus unicorn (valuasi di atas US$1 miliar), sedangkan Gojek sudah berstatus decacorn (valuasi di atas US$10 miliar).

Meski begitu, hingga kuartal III-2019, belum ada satupun startup tadi yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berdasarkan data BEI, yang dikutip dari gopublic.idx.co.id, sejak 2017 hingga 2019, ada delapan startup Indonesia yang sudah IPO.

Startup tersebut, antara lain Kioson (PT Kioson Komersial Indonesia Tbk.), Mcash (PT M Cash Integrasi Tbk.), NFC Indonesia (PT NFC Indonesia Tbk.), Passpod (PT Yeloo Integra Datanet Tbk.), DIVA (PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk.), HDI (PT Hensel Davest Indonesia Tbk.), Telefast (PT Telefast Indonesia Tbk.), dan Digital Mediatama Maxima (PT Digital Mediatama Maxima Tbk.).

Ancang-ancang IPO