Unilever Indonesia cetak laba bersih Rp3 triliun kuartal II-2021

Laba bersih ini turun 15,8% dari Rp3,6 triliun secara tahunan atau year-on-year (YoY).

Seorang karyawan berjalan melewati logo Unilever di Unilever Research and Development Center Shanghai di Shanghai, China, 15 Mei 2014. Foto Reuters.

PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) mencatatkan perlambatan penjualan domestik sebesar 7,3% secara tahunan di semester I-2021. Penjualan bersih perseroan tercatat sebesar Rp20,2 triliun di kuartal II-2021, turun dari Rp21,7 triliun secara tahunan atau year-on-year (YoY). 

Dengan dampak dari Covid-19 yang masih belum surut, emiten berkode saham UNVR ini tetap mencatatkan laba bersih sebesar Rp3 triliun, dengan kategori makanan yang menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan. Laba bersih ini turun 15,8% dari Rp3,6 triliun secara YoY.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti  menyampaikan, pertumbuhan pasar FMCG belum sepenuhnya pulih, karena pandemi Covid-19 menyebabkan konsumen masih berhati-hati dalam memilih pola konsumsi di beberapa kategori kebutuhan dasar. 

"Berbagai tantangan tersebut tentunya memengaruhi tingkat pertumbuhan dari perseroan. Kondisi ini juga ditambah dengan kenaikan harga komoditas yang mulai memengaruhi biaya produk,” kata Ira dalam keterangan resminya, Kamis (22/7).

Memilih untuk fokus pada masa depan, Ira menjelaskan untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, perseroan memiliki strategi yang menyeimbangkan keberlangsungan bisnis jangka pendek dan jangka panjang.