Upaya Kementan dukung ketahanan pangan regional dan global

Langkah ini selaras dengan Rencana Strategis Pembangunan Pertanian 2020-2024.

Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono, dalam sambutannya mewakili Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam pertemuan ke-42 Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN (AMAF). Foto Humas Kementan

Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mendorong sektor pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional berkelanjutan seiring dengan dinamika pembangunan regional dan keterbatasan imbas pandemi Covid-19.

"Kementan berperan aktif dalam pencapaian ketahanan pangan regional dan global, khususnya dalam kerangka kerja sama ASEAN. Langkah ini selaras dengan Rencana Strategis Pembangunan Pertanian 2020-2024 yang bertujuan mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern," jelas Sekretaris Jenderal Kementan, Momon Rusmono, dalam sambutannya mewakili Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam pertemuan ke-42 Menteri Pertanian dan Kehutanan ASEAN (AMAF).

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam beberapa kesempatan yang membeberkan bahwa di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19, selain memastikan ketahanan pangan nasional terwujud, pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, memberikan perlindungan sosial serta meningkatkan pendapatan keluarga petani. 

Lebih lanjut Momon mengungkapkan tantangan produksi pangan kian kompleks. Peran petani dalam pemenuhan pangan bagi lebih dari 273 juta jiwa masyarakat Indonesia pun kian meningkat. Untuk itu Kementan telah memformulasikan seperangkat kebijakan yang disebut Empat Cara Bertindak dalam rangka menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat di era normal baru (new normal). 

Kebijakan pertama adalah meningkatkan kapasitas produksi melalui percepatan tanam padi, konversi lahan suboptimal menjadi lahan pertanian, dan perluasan areal kawasan budi daya baru untuk komoditas strategis.