US$ diproyeksikan tembus level Rp14.000

Kenaikan yield atau imbal hasil treasury bond menjelang rapat The Fed membuat sentimen investasi di negara berkembang khususnya Indonesia

Ilustrasi/shutterstock

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (20/4), bergerak melemah sebesar 48 poin menjadi Rp13.848 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.800 per dollar AS.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat (20/4) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp13.804 dibandingkan posisi sebelumnya Rp13.778 per dollar AS.

Kondisi tersebut diyakini akan terus berlanjut hingga akhir 2018 dengan proyeksi kurs berada di atas Rp 14.000 per dollar AS.

Peniliti INDEF Bhima Yudhistira ‎menyampaikan, ada beberapa penyebab yang membuat kurs rupiah akan terus mengalami pelemahan.

Pertama, investor asing melakukan spekulasi terkait prediksi kenaikan fed rate pada rapat FOMC pada 1-2 Mei mendatang. Spekulasi ini membuat capital outflow di pasar modal mencapai Rp 7,78 triliun dalam satu bulan terakhir.