Utang luar negeri Indonesia tumbuh 4,8%

Bank Indonesia meyakini perkembangan ULN Indonesia pada Juli 2018 tetap terkendali dengan struktur yang sehat. 

ilustrasi pixabay.com

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Juli 2018 tercatat sebesar US$ 358,0 miliar. Terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$180,8 miliar dan utang swasta termasuk BUMN sebesar US$ 177,1 miliar. ULN Indonesia tumbuh 4,8% (yoy), melambat dibandingkan dengan 5,5% (yoy) pada bulan sebelumnya. 

"Melambatnya pertumbuhan ULN tersebut terutama disebabkan oleh ULN sektor pemerintah yang tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya," jelas Bank Indonesia dalam keterangan resminya, Selasa (18/9).

Posisi ULN pemerintah Juli 2018 tercatat sebesar US$177,4 miliar, sedikit meningkat dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya. Ini karena adanya net penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, serta net pembelian SBN domestik oleh investor asing selama Juli 2018. 

Pasca-kenaikan Fed Fund Rate pada pertengahan bulan Juni 2018, pasar keuangan mengarah pada level ekuilibrium baru dan investor asing kembali masuk ke pasar SBN domestik. Pemerintah senantiasa melakukan monitoring kondisi pasar keuangan domestik dalam rangka menjaga stabilitas pasar SBN yang turut dipengaruhi faktor eksternal, di samping mengoptimalkan pemanfaatan pinjaman luar negeri untuk membiayai pembangunan di sektor yang bersifat produktif.

ULN swasta pada akhir Juli 2018 terutama dimiliki oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA), dan sektor pertambangan dan penggalian.