Wamen Budi: Indonesia telah kontak 8 perusahaan penyedia vaksin Covid-19

Adapun keputusan akhir mengenai jenis, jumlah, dan harga vaksin ada di tangan Kemenkes.

Ilustrasi vaksin. Alinea.id/Oky Diaz.

Indonesia telah mengontak setidaknya delapan perusahaan penyedia vaksin Covid-19. Perusahaan tersebut telah masuk ke dalam daftar penyedia vaksin WHO.

Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Budi Gunadi Sadikin mengaku, telah diminta oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto untuk membantu solusi vaksin Covid-19. Terawan meminta, vaksin tersebut berasal dari perusahaan yang telah masuk ke dalam daftar WHO.

"Sampai sekarang ada 11 vaksin, yang sudah masuk uji klinis tahap III, semua sudah kami kontak kecuali tiga seingat saya," kata Budi berbicara dalam CEO Networking, Selasa (24/11).

Ketiga perusahaan yang belum dikontak oleh Tim Satgas Pemulihan Ekonomi adalah Moderna dari Amerika Serikat, kedua Gamaleya untuk vaksin Sputnik V dari Rusia, dan ketiga adalah Bharat Biotech dari India.

Sementara, calon vaksin lainnya yang telah memasuki uji klinis tahap III telah dikontak oleh pemerintah. Budi mengatakan, pemerintah telah mengontak Pfizer yang memiliki vaksin yang dikembangkan menggunakan tekonologi mRNA dari AS dan Jerman, lalu Novavax dengan vaksin berbasis protein subunit dari AS, dan Astra Zaneca dengan vaksin yang dikembangkan menggunakan non-replicating viral vector.