Waskita targetkan dana rights issue Rp11,963 triliun

Pihak Waskita pun optimistis akan memiliki kinerja operasional dan keuangan yang lebih baik pada 2022.

Dia menjelaskan dari dana rights issue yang berasal dari PMN akan digunakan untuk penyelesaian proyek 7 ruas tol. Foto ilustrasi Facebook

PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) dalam tahap pelaksanaan rights issue sejak 30 Desember 2021 dan dijadwalkan hingga 12 Januari 2022. PT Waskita Karya Tbk. menawarkan sebanyak-banyaknya 19,295 miliar saham baru dalam rights issue kali ini dengan harga Rp620 per saham. Perolehan dana dalam aksi korporasi WSKT ini ditargetkan mencapai Rp11,963 triliun.

Pihak Waskita pun optimistis akan memiliki kinerja operasional dan keuangan yang lebih baik pada 2022.

“Program-program jangka menengah tersebut menunjukkan upaya dan optimisme untuk memperbaiki kinerja operasional dan keuangan perseroan,” pungkasnya.
 
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita, Taufik Hendra Kusuma menjelaskan dari setoran modal ini dapat dilihat kepercayaan dan dukungan nyata dari pemerintah atas upaya perbaikan fundamental keuangan Waskita sekaligus sinyal positif dalam proses rights issue yang saat ini sedang berlangsung.

“Perseroan akan terus berkomitmen untuk meningkatkan capaian nilai kontrak baru baik di dalam negeri maupun di luar negeri untuk memperbaiki kinerja keuangan dan operasional perseroan. Perseroan juga selalu mengutamakan prinsip GCG & manajemen risiko serta melibatkan pihak eskternal sebagai business & finance controller dalam proses pemilihan kontrak baru yang akan dijalankan, sebagai bentuk penerapan prinsip manajemen risiko," ucap Taufik dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (10/9).

Dia menjelaskan dari dana rights issue yang berasal dari PMN akan digunakan untuk penyelesaian proyek 7 ruas tol, antara lain, Kayu Agung—Palembang—Betung (112 km) senilai Rp3,031 triliun, Bekasi— Cawang—Kp. Melayu (16 km) senilai Rp1,130 triliun, Cimanggis—Cibitung (25 km) senilai Rp623 miliar, Ciawi—Sukabumi (54 km) senilai Rp637 miliar, Pejagan—Pemalang (58km) senilai Rp204 miliar, Pasuruan—Probolinggo (44 km) senilai Rp1,219 triliun, dan Krian— Legundi—Manyar (38 km) senilai Rp1,056 triliun.