Angka stunting di Kabupaten Gowa turun jadi 4,7%

Ia menilai, prevalensi stunting bisa turun lebih besar dengan kolaborasi bersama sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) masing-masing.

Pemkab Gowa menggelar Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting (Foto: Instagram @humasgowa)

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, prevalensi atau angka kasus stunting di Kabupaten Gowa tahun 2022 mengalami penurunan sebanyak 0,41% menjadi 4,7% dibandingkan tahun 2021 sebesar 5,11%. Ia menilai, prevalensi stunting bisa turun lebih besar dengan kolaborasi bersama sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) masing-masing.

“Saya sering mengatakan bahwa sekarang zamannya bukan lagi individualistik, tapi zamannya kolaboratif. Siapa yang mampu berkolaborasi pasti mampu menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada,” ujar Adnan saat membuka Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Gowa Tahun 2022, dikutip Senin (27/6).

Adnan menjelaskan, persoalan stunting bukan hanya menjadi tugas pemerintah semata, melainkan butuh kerja keras bersama dari seluruh pihak. Menurutnya, Rembuk Aksi Percepatan Penurunan Stunting diharapkan bukan hanya seremonial, tetapi harus diimplementasikan dalam tugas masing-masing agar upaya penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Gowa bisa tercapai.

“Saya berharap di tahun 2023 nanti angka stunting kita bisa turun lagi menjadi 3% bahkan mungkin sisa 2%. Saya minta kerja sama dan kerja keras kita semua. Sehingga betul-betul kita bisa membangun SDM yang berkualitas di masa yang akan datang,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Adnan menyampaikan, persoalan stunting menjadi hal yang sangat penting diselesaikan demi membangun SDM yang baik dan berkualias. Ia meyakini, untuk membangun SDM yang berkualiatas maka dibutuhkan SDM yang sehat.