Cegah praktik kecurangan pajak, Bapenda Makassar minta akses CCTV seluruh restoran

Pemantaun ini untuk menyelaraskan data pendapatan yang dilaporkan dengan tingkat keramaian di lapangan.

Ilustrasi CCTV. Foto: unsplash.com

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar akan meminta akses CCTV seluruh restoran di wilayahnya untuk memantau transaksi harian. Pemantaun ini untuk menyelaraskan data pendapatan yang dilaporkan dengan tingkat keramaian di lapangan.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar, Firman Pagarra mengatakan, selama ini masih banyak oknum wajib pajak yang tidak melaporkan pendapatannya dengan benar. Sehingga, permintaan akses CCTV ini mengantisipasi praktik kecurangan oknum pemilik restoran yang memanipulasi pendapatan demi menyetorkan pajak lebih sedikit.

"Kondisi seperti itu rawan manipulasi. Mereka membayarkan sesuai kondisi-kondisi mereka, cuman sayangnya banyak juga oknum yang tidak membayar sesuai apa yang harus dibayarkan," kata Firman dalam keterangannya, Senin (11/7).

Sementara itu, Kepala Bidang Pajak dan Retribusi Daerah Bapenda Kota Makassar, Hariman mencatat, terdapat 1.700 wajib pajak di wilayahnya, terbanyak yakni restoran. Dari sekian banyak wajib pajak tersebut, pelaporan masih bersifat self assessment, atau mengukur sendiri. Sehingga, ia tidak mendampik hal tersebut membuat banyak restoran tidak melaporkan pendapatan sesuai dengan realita.

"Pelaporan online kan mereka yang input sendiri, dengan pemantauan CCTV ini, minimal kami punya data pembanding berapa yang meraka laporkan dan berapa yang ada di CCTV," ungkapnya.