Komisi D DPRD Pati adakan audiensi bahas Kurikulum Merdeka

Penerapan implementasi Kurikulum Merdeka disebut berfungsi menjawab tantangan pencanangan Indonesia 2045 untuk mencetak generasi emas.

Foto dokumentasi.

Komisi D DPRD Kabupaten Pati gelar audiensi bersama Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Program Sekolah Penggerak (PSP), dan Perencanaan Berbasis Data (PBD), belum lama ini. Dalam kegiatan tersebut, Komisi D DPRD Pati turut mengundang Disdikbud Kabupaten Pati, Kementerian Agama Kabupaten Pati, dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Pati.

Dalam audiensi, Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni Triastuti menjelaskan penerapan implementasi Kurikulum Merdeka itu berfungsi menjawab tantangan pencanangan Indonesia 2045 untuk mencetak generasi emas.

"Maka yang dibenahi di satuan pendidikan, apakah sudah mengarah ke generasi emas itu. Karena tidak bisa hanya menguasai satu materi pelajaran, tidak bisa diselesaikan permasalahan secara parsial. Namun ketika muncul masalah kompleks, maka Kurikulum Merdeka menjawab tantangan tersebut dengan mengolaborasikan seluruh mata pelajaran melalui profil pelajar Pancasila," tuturnya.

Kemudian untuk implementasi standar pelayanan minimal di Kabupaten Pati baik itu pencapaian maupun targetnya di 2024. Memang ada peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, akan tetapi standar pelayanan minimal ini harus dicapai dan targetnya juga harus 100%.

"Tentunya hal ini butuh effort yang luar biasa tidak hanya dari Disdik saja tetapi harus berkolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lain bahkan dukungan dari DPRD juga diperlukan agar mencapai target tersebut," ujarnya.