close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng. Foto dokumentasi Pemkot Semarang.
icon caption
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng. Foto dokumentasi Pemkot Semarang.
Peristiwa
Kamis, 04 Desember 2025 15:53

Wali Kota Semarang tegaskan hadir dampingi anak muda tata masa depan

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng dorong kesehatan mental dan kreativitas anak muda lewat layanan konseling gratis, kolaborasi kampus, serta program karya tulis dan pengembangan minat game.
swipe

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng didapuk menjadi salah satu narasumber utama dalam program spesial Indonesia Punya Kamu yang diselenggarakan di Muladi Dome Undip Semarang, Selasa (2/12). Acara yang mengangkat empat pilar penting (inovasi, energi, keuangan, dan kesehatan) ini bertujuan untuk menginspirasi anak muda dalam menghadapi tantangan masa depan.

Dalam sesi dialog spesial bertema "It’s Okay Not to Be Okay. Jaga Mental, Jaga Masa Depan," Agustina menyoroti dinamika kehidupan mahasiswa di kota urban seperti Semarang yang membawa peluang sekaligus tekanan baru. Ia mengakui hidup di kota besar memunculkan tantangan bagi anak muda, mulai dari perubahan pola hidup, perkembangan teknologi, hingga derasnya informasi yang mempengaruhi cara mereka menilai diri dan bersosialisasi.

“Stigma terhadap kesehatan mental masih menjadi hambatan utama. Itu yang menjadi tantangan kita. Karenanya, Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang hadir sebagai pendengar dan pelindung, siap mendampingi anak muda menata masa depan,” ujar Agustina.

Pemerintah Kota Semarang telah mengambil langkah cepat dengan menempatkan kesehatan mental sebagai prioritas. Upaya ini mencakup penyediaan layanan konseling free dan private (gratis dan privat), layanan di PUSPAGA, Puskesmas, dan Rumah Sakit, hingga kolaborasi strategis dengan Fakultas Psikologi Undip dan Unika serta klinik psikologi lain untuk mempercepat penanganan.

“Kami mengucapkan terima kasih karena pemerintah pusat memberi semacam kewajiban. Kewajibanmu nih ya pemerintah daerah, kamu harus begini, begini, begini, khusus untuk kesehatan mental. Sehingga kami memiliki alasan yang cukup untuk meminta bantuan kepada universitas dan lembaga-lembaga psikologi untuk bisa ikut gabung mengurusi ini (kesehatan mental),” terang Agustina.

Selain isu mental, Wali Kota juga memaparkan program pengembangan potensi kreatif anak muda, misalnya melalui lomba karya tulis dan mendorong mereka yang memiliki hobi game untuk memanfaatkannya menjadi peluang karir yang serius. Program karya tulis ini seperti cerita tentang kampung, dimaksudkan untuk melatih kepekaan dan fokus anak-anak terhadap lingkungannya.

“Anak-anak muda memiliki kelemahan sosial yang sangat tinggi, mereka cepat terbakar dan emosional. Maka, kami buka kesempatan untuk anak-anak agar mau menulis cerita tentang kampung. Ini untuk apa sih? Untuk melatih kepekaan yang mereka miliki, itu fokus pada sesuatu,” kata Agustina.

“Sama soal game. Secara implisit kita mau mengatakan, bahwa soal game ini kalian enggak cuma main loh ya, kalau main itu kan konsumen ya. Jadi kalian tuh juga bisa make money from game,” tambahnya.

Di akhir sesi, Wali Kota menekankan peran pemerintah kota adalah menyediakan “shoulder to cry on” (tempat bersandar) yang tepat. Salah satunya adalah melalui kegiatan yang diinisiasi KNPI, yang bekerja sama dengan Fakultas Psikologi Undip, untuk mendatangi sekolah-sekolah dan menggunakan game edukatif sebagai media untuk memancing anak-anak agar terbuka dan bercerita tentang masalah yang mereka hadapi.

img
Tim copywriter
Reporter
img
sat
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan