Soal sengketa wilayah, Rusia ajak Jepang berdamai

Rusia menyebut wilayah sengketa itu sebagai kepulauan Kuril. Adapun Jepang menamainya Teritorial Utara.

PM Jepang Shinzo Abe dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat keduanya bertemu di dalam Forum Ekonomi Timur di Vladivostok pada Rabu (12/9). Valery Sharifulin/TASS Host Photo Agency/Pool via REUTERS

Presiden Rusia Vladimir Putin mengajak Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk menandatangani perjanjian damai pada akhir tahun ini. Kesempatan tersebut terjadi di sela-sela Forum Ekonomi Timur di Vladivostok.

Kedua negara berselisih soal sebuah rantai kepulauan Pasifik. Rusia menyebutnya sebagai kepulauan Kuril. Adapun Jepang menamainya sebagai Teritorial Utara atau Chishima Selatan yang berada di bawah administrasi subprefektur Nemuro, prefektur Hokkaido.

"Sebuah gagasan baru saja muncul di kepala saya," ujar Putin seraya menengok ke PM Abe saat sesi tanya jawab di forum ekonomi tersebut. "Mari kita selesaikan perjanjian damai sebelum akhir tahun ini, tanpa prasyarat apapun."

Putin menjelaskan, keamanan di kawasan sengketa merupakan isu utama dan Rusia prihatin dengan upaya untuk membangun sistem pertahanan rudal Amerika Serikat di sana.

Pernyataan Putin mengacu pada langkah Jepang yang tahun lalu memutuskan akan memperluas sistem pertahanan rudal balistik dengan sistem tempur Aegis.