Indonesia dorong kerja sama internasional untuk perkuat kemampuan mediasi OKI

Pengembangan kemampuan bagi negara OKI menjadi sangat penting di masa sekarang terutama terkait dinamika politik dan keamanan di kawasan.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada pertemuan Organization of Islamic Cooperation (OIC) Contact Group (CG) Friends of Mediation di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-73 di New York, Senin (24/9). / Kemlu RI

Peningkatan kerja sama antar negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dengan organisasi internasional dan regional lainnya perlu dikuatkan demi pengembangan kemampuan mediasi dari negara OKI sendiri. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan Organization of Islamic Cooperation (OIC) Contact Group (CG) Friends of Mediation di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-73 di New York, Senin (24/9).

Pengembangan kemampuan bagi negara OKI menjadi sangat penting di masa sekarang terutama terkait dinamika politik dan keamanan di kawasan.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menegaskan bahwa Indonesia siap untuk bekerja sama dengan OKI dalam menciptakan ekosistem perdamaian dan stabilitas global melalui pengembangan 'culture of prevention' yang tentunya memerlukan pembiasaan untuk membangun dialog.

"Mencegah lebih baik dari pada mengobati," ujar Menlu Retno dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id, Rabu (26/9).

Menlu Retno kembali mengingatkan fungsi dari 'Contact Group on Peace and Conflict Resolution' (CG-PCR) yang telah disepakati oleh seluruh negara OKI pada 19 Oktober 2016 lalu. Menlu Retno menegaskan bahwa kelompok ini harus difungsikan secara komplementer untuk saling melengkapi dengan mekanisme PBB Group of Friends of Mediation (FoM) yang telah aktif memberikan sejumlah masukan mengenai peace building dan peace sustaining terkait dengan mediasi.