Banyak perempuan di Singapura memilih tetap melajang, ini alasannya

Sebuah laporan tahunan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah wanita yang melajang pada semua tingkatan umur di Singapura.

Ilustrasi/Pixabay

Unit kerja di bawah kantor perdana menteri Singapura pada Kamis (27/9) merilis sebuah laporan tahunan Population in Brief yang menunjukkan bahwa terjadi peningkatan atas jumlah wanita Singapura yang memilih tetap melajang pada semua tingkatan umur.

Peningkatan ini paling terlihat di antara wanita berusia 25 hingga 29 tahun, di mana proporsi lajang naik dari sekitar 60,9% pada 2007 menjadi 68,1% pada 2017.

Proporsi di antara wanita berusia 30 hingga 34 tahun yang memilih tetap melajang naik 3,9 poin menjadi 32,8%. Sementara, usia 40-44 tahun meningkat sebanyak 3,8 poin menjadi 18,1%.

Menurut ahli, alasan utama perempuan memilih tetap melajang adalah mereka tidak lagi harus menikah demi bertahan secara ekonomi.

"Seperti 100 negara lainnya di dunia, perempuan Singapura lebih banyak menempuh pendidikan tinggi ketimbang pria. Menikah bukan lagi kebutuhan," ucap Direktur Pusat Penelitian Keluarga dan Populasi Singapura Jean Yeung.