Rusia komentari soal hilangnya wartawan Arab Saudi

Khashoggi merupakan kolumnis Washington Post. Dia kerap mengkritik kebijakan Kerajaan Arab Saudi, termasuk gagasan sang putra mahkota.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyeva dalam konferensi pers reguler di Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, Jakarta pada Rabu (17/10). Alinea.id/Soraya Novika

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Raja Salman pada Minggu (14/10) malam telah menyepakati pembentukan kelompok kerja bersama untuk mempelajari kasus hilangnya wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi.

Kesepakatan tersebut disambut baik serta didukung penuh oleh pemerintah Rusia. Demikian disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyeva.

"Rusia benar-benar mendukung kesepakatan antara Turki dan Arab Saudi untuk melakukan penyelidikan tersebut. Semoga pihak yang wajib bertanggung jawab atas kasus ini dapat segera teridentifikasi, ditemukan, dan dihukum," ujar Lyudmila Vorobyeva dalam konferensi pers reguler di Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, Jakarta, Rabu (17/10).

Rusia mengutuk kasus hilangnya Khashoggi, terlebih bila dugaan Turki yang menyebutkan bahwa Khashoggi dibunuh di konsulat oleh tim asal Arab Saudi benar-benar terjadi.

"Jenis pembunuhan apa pun tidak dapat diterima, terutama yang menyangkut nyawa wartawan," tegasnya.