Angela Merkel mundur dari politik, siapa memimpin Uni Eropa?

Kinerja buruk CDU dalam pemilu sela di negara bagian Hesse berujung pada pengumuman mundurnya Angela Mereka dari dunia politik.

Kanselir Jerman Angela Merkel. / Pixabay

Angela Merkel (64) telah cukup lama 'memimpin' Uni Eropa. Dia dan Jerman merupakan simbol stabilitas kawasan. Pengumumannya pada Senin (29/10) untuk mundur dari pencalonan kembali sebagai pemimpin Partai Partai Persatuan Demokrat Kristen Jerman (CDU) pada Desember 2018 dan kanselir Jerman pada 2021 memicu kepanikan. 

Merkel mungkin kian tidak popular di dalam negeri, dan pengaruhnya pun boleh jadi memudar. Meski demikian, bagi mereka yang menginginkan persatuan, dia secara fundamental dapat diandalkan, layak dan berkomitmen untuk Uni Eropa serta nilai-nilainya.
 
Sang kanselir dianggap memang dilahirkan untuk melawan populis yang menjalankan pemerintahan di sejumlah negara tetangga seperti Italia, Hongaria, dan Polandia.

Apa yang akan dilakukan Eropa tanpa Merkel bukanlah sebuah pertanyaan sederhana, terutama ketika nasionalisme tengah meningkat dan politik Eropa tidak lagi dalam spektrum kiri-kanan, melainkan siapa yang mendukung, dan siapa yang menentang.

"Merkel memberi pemahaman bahwa ada orang mengontrol dan dapat diandalkan," tulis Jan Techau, direktor program Eropa di German Marshall Fund. "Dia memberi jaminan bahwa Jerman adalah kekuatan cadangan di Eropa yang dapat diandalkan."

Siapa yang akan menggantikan Merkel, yang dapat bertindak sebagai penyeimbang terhadap kekuatan yang mungkin merobek persatuan Uni Eropa dinilai merupakan diskusi yang mendesak.