10 orang tewas dan 16 hilang akibat Topan Hagibis di Tokyo

Topan dan banjir mengakibatkan pemadaman daya listrik di sejumlah kawasan di Jepang.

Rumah, mobil, dan tiang listrik hancur terlihat saat Topan Hagibis mendekat ke daerah Ichihara, Tokyo, Jepang, Sabtu (12/10). Antara Foto/Kyodo/via REUTERS

Pada Minggu (13/10), badan penyiaran umum Jepang NHK melaporkan, 10 orang tewas dan 16 lainnya hilang setelah Topan Habigis menghantam Tokyo, Jepang. Topan paling dahsyat dalam beberapa dekade terakhir itu menyebabkan sungai meluap dan memutus jaringan listrik ratusan ribu rumah.

Total 10 orang tewas di wilayah Chiba, Gunma, Kanagawa, dan Fukushima. Di antara korban tewas ada seorang pria berusia 60-an yang ditemukan dalam apartemen, yang terendam banjir di Kawasaki. NHK menyebut, sejauh ini sekitar 100 orang menderita luka-luka akibat topan tersebut.

Pihak berwenang telah mencabut peringatan hujan dan banjir untuk wilayah Kanto di sekitar Tokyo. Peringatan yang sama untuk daerah utara ibu kota juga dicabut pada Minggu pagi, waktu setempat.

Topan Hagibis diperkirakan akan bergerak ke arah laut pada Minggu malam, setelah mengitari Pulau Hokkaido bagian utara.

Pemerintah menyatakan, sekitar 425.000 rumah tidak memiliki daya listrik. Hal tersebut memicu kekhawatiran akan berulangnya pemadaman listrik selama berminggu-minggu yang terjadi saat topan lain menghantam Tokyo pada September 2019.