80 tahun penyerangan Pearl Harbor dan dinamikanya hari ini

Langkah Jepang menyerang pangkalan AL AS di Pearl Harbor memicu Perang Pasifik dan perubahan drastis.

Kapal tempur Amerika Serikat, USS Shaw, meledak akibat dibombardir pasukan Jepang ke pangkalan Angkatan Laut AS (Navy) di Peral Harbor, Hawaii, 80 tahun silam. Foto US Naval History and Heritage Command/Reuters

Pacific Ablaze atau Kebakaran Pasifik terbaca di Australian Papers pada 8 Desember 1941, yang terbit beberapa jam setelah peristiwa penyerangan Pearl Harbor. Insiden itu memicu keterlibatan Amerika Serikat (AS) secara aktif dalam Perang Dunia kedua.

Jepang pun menyatakan perang melawan AS dan Inggris. "Negeri Sakura" kemudian meluncurkan serangan besar sepanjang 6.400 km dari Singapura ke Hong Kong, Malaya, Bangkok, Guam, dan Filipina.

The Conversation menuliskan, serangan paling membekas bagi warga dunia terjadi di Pearl Harbor, Hawaii, pada 7 Desember 1941, ketika pasukan Jepang menghancurkan pangkalan Angkatan Laut. Serangan itu membuka Perang Pasifik dan membawa kehancuran dan perubahan drastis di pulau-pulau terpencil Pasifik mengingat populasinya padat. Hingga 80 tahun kemudian, serangan ini dikenal sebagai pemicu krisis berkelanjutan.

Setelah serangan di seluruh Pasifik pada 7 dan 8 Desember, Perdana Menteri Australia, John Curtin, mengakui, kerentanan pertahanan di negaranya. Kedatangan pasukan AS memastikan "Negeri Kanguru" takkan menjadi medan pertempuran untuk mengalahkan Jepang.

Sebaliknya, pulau-pulau Pasifik dari Kepulauan Aleutian Di Wilayah Alaska, Kiribati, Kepulauan Solomon, koloni Australia di Papua Nugini, hingga bekas koloni wilayah yang diamanatkan Jepang, seperti Mariana Utara, mengalami pembantaian selama 4 tahun.