Amerika kuburkan patriotnya sendiri dalam perang Timur Tengah?

Pentagon mengatakan Houthi kemudian menembakkan rudal balistik anti-kapal tetapi tidak mengenai satupun kapal.

Warga Yaman teriakkan slogan saat protes di Sana’a, menentang serangan udara AS dan Inggris. Foto Mohammed Hamoud-Getty Images

Oase.id -  Amerika Serikat telah melancarkan serangan susulan terhadap pasukan Houthi Yaman setelah pemerintahan Presiden Joe Biden berjanji untuk melindungi pelayaran di Laut Merah.

Serangan terbaru, yang menurut AS menargetkan situs radar pada Sabtu (13/1) pagi waktu setempat, terjadi sehari setelah puluhan serangan Amerika dan Inggris terhadap fasilitas kelompok militan yang didukung Iran, menurut laporan Reuters.

Kapal perusak berpeluru kendali Carney menggunakan rudal Tomahawk dalam serangan lanjutan pada Sabtu pagi waktu setempat “untuk menurunkan kemampuan Houthi dalam menyerang kapal maritim, termasuk kapal komersial,” kata komando pusat AS di X (sebelumnya Twitter).

Saluran televisi gerakan Houthi Al-Masirah melaporkan bahwa AS dan Inggris menargetkan ibu kota Yaman, Sana’a, dengan operasi pendadakan.

Meningkatnya kekhawatiran mengenai meluasnya konflik regional, pesawat tempur, kapal, dan kapal selam AS dan Inggris meluncurkan rudal sejak hari Kamis (11/1) terhadap sasaran di seluruh Yaman yang dikendalikan oleh kelompok tersebut