Bagaimana AS kalah cepat dari Korsel dalam merespons Covid-19?

Politikus Partai Demokrat Raul Ruiz khawatir bahwa AS sudah terlalu jauh tertinggal di belakang Korea Selatan.

Seorang pengemudi menjalani uji coronavirus jenis baru melalui klinik drive-thru di Seoul, Korea Selatan, Selasa (3/3). ANTARA FOTO/Yonhap via REUTERS

Korea Selatan disebut sebagai negara yang tanggap dalam mengatasi pandemi coronavirus jenis baru. Dalam sebuah laporan khusus, Reuters menggambarkan bagaimana respons cepat Negeri Ginseng menghambat penyebaran virus di negara itu.

Dalam wawancara dengan BBC pada Minggu (15/3), Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha menyebut bahwa kunci sukses dari respons negaranya terhadap Covid-19 adalah deteksi dini. 

"Deteksi dini melalui uji kesehatan meminimalkan penyebaran lebih lanjut," ungkap dia. "Saya pikir itulah kunci di balik fatalitas kami yang sangat rendah. Pemerintah dengan cepat menyetujui sistem uji kesehatan setelah China merilis pengurutan DNA dari coronavirus jenis baru pada pertengahan Januari."

Pada 27 Januari, pejabat kesehatan Korea Selatan memanggil perwakilan dari lebih dari 20 perusahaan medis untuk mengadakan rapat darurat di Ibu Kota Seoul. Salah satu pejabat kesehatan senior menyampaikan pesan penting: Korea Selatan perlu segera mengembangkan tes kesehatan efektif untuk mendeteksi infeksi coronavirus jenis baru, yang saat itu sedang merebak dengan cepat di China. 

Lee Sang-won, ahli penyakit menular di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC), adalah salah satu peserta rapat tersebut. Dia mengatakan, meskipun pada saat itu Negeri Ginseng baru mendeteksi empat kasus penularan, pejabat kesehatan sangat khawatir dan menilai bahwa virus itu dapat berkembang menjadi pandemi.