AS mengaku bom drone yang menewaskan 10 penduduk Afghanistan 'kesalahan tragis'

Orang yang menjadi korban serangan salah sasaran adalah mereka yang 'pro Amerika Serikat' dan penduduk sipil.

Emal Ahmadi. foto Dok keluarga/BBC

Amerika Serikat melakukan serangan udara ke target yang mereka anggap teroris. Bom dijatuhkan dan yang terjadi adalah pembunuhan 10 orang tak berdosa. Serangan salah sasaran itu adalah kiprah penuh darah AS di akhir kehadirannya di Afghanistan.

AS telah mengakui bahwa serangan pesawat tak berawak di Kabul beberapa hari sebelum penarikan militernya menewaskan 10 orang tak bersalah.

Investigasi Komando Pusat AS menemukan bahwa seorang pekerja bantuan dan sembilan anggota keluarganya, termasuk tujuh anak, tewas dalam kejadian 29 Agustus itu.

Anak bungsunya, Sumaya, baru berusia dua tahun.

Serangan mematikan itu terjadi beberapa hari setelah serangan teror di bandara Kabul, di tengah upaya evakuasi yang hiruk pikuk setelah Taliban kembali berkuasa secara tiba-tiba.