ASEAN-RRC sepakati panduan percepat negosiasi kode etik di Laut China Selatan

Menlu Retno Marsudi dan Direktur Wang Yi, bersama-sama memimpin jalannya pertemuan.

ASEAN dan Republik Rakyat China (RRC) menyepakati Panduan (Guidelines) untuk mempercepat perundingan Kode Etik (Code of Conduct) di Laut Tiongkok Selatan (LTS), di Jakarta (13/7/2023). Foto: Kemlu

ASEAN dan Republik Rakyat China (RRC) menyepakati panduan (guidelines), untuk mempercepat perundingan kode etik (code of conduct) di Laut China Selatan. Panduan tersebut diadopsi dalam pertemuan para Menlu ASEAN dengan Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis China, Wang Yi, di Jakarta (13/7).

Menlu Retno Marsudi dan Direktur Wang Yi, bersama-sama memimpin jalannya pertemuan. Dalam sambutan pembukaan, Menlu Retno menyampaikan bahwa RRC adalah mitra penting ASEAN dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik selama lebih dari tiga dekade.

Secara ekonomi, RRC adalah mitra dagang terbesar ASEAN. Begitu juga sebaliknya, ASEAN adalah mitra dagang terbesar RRC. Perdagangan keduanya mencapai US$975 miliar. RRC juga menjadi sumber investasi asing terbesar keempat bagi ASEAN dengan nilai US$13,8 miliar di 2021.

“Kemitraan kita semakin penting di tengah tantangan yang semakin meningkat," kata Menlu Retno, dalam keterangan resminya.

Tahun ini, hubungan keduanya menorehkan sejarah penting, yaitu penyelesaian panduan untuk mempercepat perundingan negosiasi COC yang efektif dan substantif, penyelesaian pembacaan kedua atas draf tunggal perundingan COC, serta peringatan 20 tahun aksesi RRC atas Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC).