Badai Eta: Setidaknya 150 orang tewas dan hilang di Guatemala

Cuaca buruk telah menghambat upaya penyelamatan, sementara jalan-jalan masih diblokir dan sebagian besar wilayah masih tergenang air.

Militer Guatemala telah memulai upaya pencarian dan penyelamatan di desa terpencil di mana puluhan rumah terkubur oleh tanah longsor yang dipicu oleh hujan lebat akibat Badai Eta.

Presiden Alejandro Giammattei mengatakan, sekitar 100 orang dikhawatirkan tewas atau hilang di Quejá, wilayah tengah Alta Verapaz.

Sebelumnya, pihak berwenang telah mengonfirmasikan setidaknya 50 kematian di seluruh negeri.

Cuaca buruk telah menghambat upaya penyelamatan, sementara jalan-jalan masih diblokir dan sebagian besar wilayah masih tergenang air.

Badai Eta mendarat di Nikaragua pada Selasa (3/11) sebagai badai kategori empat dengan kecepatan angin mencapai 225 kilometer/jam dan hujan lebat. Badai itu kemudian melemah saat pindah ke negara tetangga, Honduras, dan kemudian menghantam Guatemala.