Bayar utang ke China, Papua Nugini gali lubang tutup lubang

Pinjaman dari China membentuk lebih dari 7% total utang Papua Nugini.

Ilustrasi / Pixabay

Papua Nugini (PNG) meminta China untuk membiayai kembali utangnya sebesar US$8 miliar atau setara dengan 27 miliar kina. Permintaan tersebut kemungkinan akan membuat marah Australia dan Amerika Serikat.

Beijing telah memperkuat hubungan dengan PNG dan negara-negara Pasifik lainnya dengan meningkatkan keterlibatan dan menawarkan pinjaman untuk infrastruktur, mendorong AS dan Australia meluncurkan inisiatif di kawasan itu untuk menjaga sekutu tradisional tetap berpihak pada mereka.

Kurang dari dua minggu setelah melakukan perjalanan ke Australia, perjalanan pertamanya ke luar negeri sebagai pemimpin PNG, Perdana Menteri James Marape mengumumkan pada Selasa (6/8) bahwa dia telah meminta Duta Desar China untuk membantu dalam pembiayaan kembali utang publik.

"Dia menyatakan bahwa surat resmi akan diteruskan ke duta besar untuk disampaikan ke Beijing atas permintaan ini," sebut kantor Marape dalam sebuah pernyataan.

Sejak menjadi PM, Marape telah bersumpah untuk memerangi korupsi endemik di dalam negeri dan menyeimbangkan kembali hubungan negara itu dengan sekutu dan perusahaan multinasional yang mengeksploitasi sumber daya mineral PNG yang kaya.