Bersaing dengan Iran, Saudi siapkan senjata nuklir

Arab Saudi memperingatkan, mereka akan mengembangkan senjata nuklir jika rival regionalnya, Iran juga memiliki senjata pemusnah massal itu.

Pengunjuk rasa Iran memegang poster ulama Sheikh Nimr al-Nimr di luar Kedutaan Besar Saudi di Teheran./ BBC

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman kepada jaringan stasiun televisi Amerika Serikat (AS) CBS News menjelaskan, negaranya tidak ingin memiliki senjata nuklir. “Tapi, tanpa keraguan, jika Iran mengembangkan bom nuklir, kita akan mengikuti langkah itu secepatnya,” tegasnya.

Iran dibatasi dalam pengembangan program nuklir berdasarkan kesepakatan 2015 bersama dengan beberapa negara besar. Tapi, Presiden AS Donald Trump mengancam akan membatalkannya.

Saudi dan Iran memang menjadi negara yang terus bersitegang di Timur Tengah. Konflik itu didasarkan karena perbedaan pandangan Islam, Sunni di Saudi dan Syiah di Iran. Mereka juga memiliki kelompok masing-masing dalam pertarungan konflik regional. Ketegangan dua negara itu dipicu oleh dua perang di Suriah dan Yaman.

Pangeran Mohammed yang akan mewarisi takhta Kerajaan Saudi dan juga akan menjabat menteri pertahanan, pernah membandingkan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamaeni sebagai “Hitler baru di Timur tengah.” “Dia (Khamenei) ingin menciptakan proyeknya dia sendiri di Timur Tengah. Dia seperti Hitler yang ingin melakukan ekspansi,” terangnya.

Pangeran Mohammed mengungkapkan, bisa jadi banyak negara di seluruh dunia dan Eropa tidak menyadari bahaya Hitler baru, hingga sesuatu yang buruk terjadi. “Saya tidak menginginkan hal yang sama terjadi di Timur Tengah,” jelasnya.