Bocah 13 tahun di Serbia serang sekolah dengan senjata api, 9 orang meninggal

Ratusan ribu senjata masih belum ditemukan di Serbia setelah perang Balkan tahun 1990-an.

Siswa 13 tahun di Serbia serang sekolah dengan senjata api, 3 orang meninggal. Foto Reuters

Peristiwa penembakan di sekolah, biasanya terjadi di Amerika Serikat. Namun, kabar serupa kini justru datang dari Serbia.  Dilaporkan Reuters, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun menembak mati delapan siswa dan seorang penjaga keamanan di sebuah sekolah Beograd pada hari Rabu dalam serangan yang direncanakan.

Polisi mengatakan bahwa dengan menggunakan dua pistol milik ayahnya, anak laki-laki itu menembak pertama kali ke penjaga dan tiga anak perempuan di lorong dan kemudian menembak guru dan teman sekelasnya dalam pelajaran sejarah. Guru dan enam murid dirawat di rumah sakit, beberapa dengan luka yang mengancam jiwa.

Veselin Milic, kepala polisi Beograd, mengatakan penyerang memiliki dua senjata dan dua bom bensin dan telah merencanakan semuanya dengan hati-hati. "Dia bahkan punya ... nama anak-anak yang ingin dia bunuh dan kelas mereka," katanya dalam konferensi pers.

Kepemilikan senjata tersebar luas di Serbia, yang telah menyaksikan beberapa penembakan massal selama dekade terakhir, dan Presiden Aleksandar Vucic mengatakan pemeriksaan akan ditingkatkan.

Saat Serbia bersiap untuk tiga hari berkabung nasional, Vucic mengumumkan moratorium lisensi senjata baru selain untuk berburu, revisi izin yang ada dan pengawasan lapangan tembak dan bagaimana warga sipil menyimpan senjata mereka. Penembakan di sekolah jarang terjadi.