Covid-19: Jepang belum akan mendeklarasikan keadaan darurat

Jepang saat ini memiliki 2.117 kasus positif Covid-19 termasuk 712 kasus dari kapal pesiar Diamond Princess.

Spanduk Olimpiade Tokyo 2020 dipasang di depan stasiun di Fukushima, Jepang, Selasa (24/3). ANTARA FOTO/Kyodo/via REUTERS

Pemerintah Jepang mengatakan pada Jumat (27/3), tidak ada kebutuhan untuk menyatakan keadaan darurat. Pernyataan itu muncul setelah Perdana Menteri Shinzo Abe pada hari sebelumnya menggambarkan coronavirus jenis baru sebagai "krisis nasional" menyusul lonjakan kasus di Tokyo.

"Jepang pada tahap ini tidak dalam situasi di mana negara perlu mengeluarkan deklarasi darurat," ujar juru bicara utama pemerintah Yoshihide Suga dalam konferensi pers reguler.

Hal senada juga disampaikan Menteri Revitalisasi Ekonomi Yasutoshi Nishimura. Dia menambahkan bahwa pemerintah akan mempertimbangkan opsi lockdown lewat konsultasi dengan para ahli jika jumlah kasus bertambah dan jika banyak rute kasus infeksi sulit dilacak.

PM Abe sendiri telah membentuk satuan tugas krisis baru, yang dipandang sebagai langkah awal untuk menyatakan keadaan darurat.

Dalam kesempatan berbeda, PM Abe memperingatkan bahwa ekonomi Jepang akan terpukul jika opsi lockdown diterapkan di Tokyo. PM Abe mengatakan bahwa pemerintah pusat akan meningkatkan koordinasi dengan otoritas lokal, termasuk Tokyo, dalam upaya memerangi Covid-19 di seluruh negeri.